Bismillah..
Assalamu'alaikum waroh matullohi wabarokatuh..
Pagi yang cerah ini, saya tergerak menulis sebuah artikel yang berjudul "lupa atau dilupakan"
Tulisan ini berdasarkan apa yang saya alami, sebelum mulai melanjutkan, boleh bertanya dulu kan?
Anda pernah menghafal Quran kah? Atau menghafal kitab? Atau sejenisnya? Trus pada saat setoran hafalan tersebut di depan mustami'nya pernah lupa gak?
Baru maju untuk setoran aja, udah lupa awal ayat atau ibarat dalam kitab?
Sebenarnya kita yang lupa atau kita di lupakan sama Qurannya?
Kalo merujuk pada adab terhadap alQuran, maka jelas lah jawabannya, kita dilupakan bukan melupakan, siapa loh lupa alQuran? Kan gitu.
Tapi banyak di antara kita, pada saat setoran hafalan, dan hafalan tidak begitu lancar, reflek bilang, "lupa saya atau saya lupa ustadzah"
Harusnya kita bilang gini nich, aduh kog saya di lupakan Quran ya, maksiat apa saya tadi?
Karena alQuran tidak akan pernah bersatu dengan hati yang kotor penuh maksiat, bagaikan minyak goreng dengan air dalam satu wadah, mereka tidak akan pernah bersatu, selalu memisahkan dirinya.
Bersihkan hati, buka hati, agar cahaya Allah masuk kedalam, agar terjadi koneksi yang kuat terhadap segala sesuatu di dunia ini, karena kita memiliki sumber dari segala sumber. Mau ngafalinngafalin Quran? Pinter matika, fisika, kimia,? Its easy.
Sambungkan hati ke cahaya Allah..semua jadi mudah.
Seperti mengakses internet yang super ngebut.
Oke sobat, jadi...mari kita bersihkan hati dan mulai menghafal, dan selalu di ingat oleh hafalan kita dimanapun dan kapanpun.
Undang alquran ke hati yuks....menjadi keluarga Allah di dunia itu membanggakan, bagi diri sendiri dan orang lain.
Salam pagi. Siap siap ke mahad darul quran wal hadits yuks...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar