ikhtibar tinggal menunggu jam...tapi aku malah lebih anteng di face book daripada belajar kitab, Allah..apalah maksud kesemua ini. nafsuku membawa ke jalan yang serong, tapi entah aku selalu mengikutinya.
ikhtibar besok pagi kitab tauhid yakni husunul hamidiyah dan sejarah yakni tarikh tasyri'il islamiyah, aku baru saja selesai meringkas kitab tauhid, tapi baru beberapa baris saja ringkasan itu, aku udah mulai jenuh. dan kembali mengutak atik lap top. sepertinya barang ini harus di singkirkan dalam hidupku dengan cara praktik batas getar atas dalam istilah PPA, yaitu menyodaqohkan barang atau uang dalam jumlah yang tinggi, yang membuat kita berat untuk memberikannya pada orang lain. kalo sudah tidak ada lap top ini, mau gak mau harus tetap belajar kan, karena tidak ada lagi yang di gunakan untuk membuka akun face book dan yang lainnya.
baiklah sobat....ikhtibar di Mahad adalah kegiatan yang paling menyeram kan bagiku, terlebih di tingkat akhir ini, sangat menentukan nilai kami sebagai tolibat mahad, biasa soal yang dikeluarkan syaikh lima buah saja, terkadang kami menjawab menggunakan sholawat, do'a do'a atau fatihah atau sejenisnya, sangat bertentangan dengan soal. yang begini ini, disebut dengan santri malas belajar, atau tidak mengerti soalnya. bahkan ada juga yang menjawab pertanyaan dengan permohonan maaf kepada syaikh. jawaban ini wajib ada setiap tahun di masing masing kelas.
bagaimana tidak? tullab tolibat dalam satu kelas, terdiri dari tidak lebih 150 orang, kecuali di tingkat tiga banat, karena dua kelas di gabung menjadi satu. belajar bersama syaikh, ditengah penjelasan kadang ngantuk, tertidur, ngobrol, chatting, face book, tweeter, line, whatsapp, dan jejaring sosial lainnya, ini diakibatkan karena beberapa sebab, diantaranya, tidak mendengarkan suara syaikh karena duduk dibelakang, tidak paham dengan penjelasan, daripada bengong, mending baca novel atau ngobrol dengan teman sebelah kiri atau kanan. kamu pernah merasakannya??
ikhtibar di mahad sebaiknya dilakukan dengan sejujur jujurnya, karena perfect atau tidak jawabannya tetap naik tingkat. aneh tapi nyata :)
untuk menghadapi ikhtibar diperlukan bimbingan belajar dari kk tingkat atau ustadz yang ahli di bidang tersebut, supaya bisa menjawab dengan baik dan benar, tanpa tengok kiri, tengok kanan,.
aku pernah melihat tips menyontek dengan baik di mahad, aku melihatnya hingga 4x ikhtibar, ada dengan cara memfoto kitab, dan di zoom ketika menjawab, dan mengambil posisi duduk di paling belakang, sudah kah Anda melihat atau jangan jangan mengalami?
ada juga yang membawa konsep, entah dengan kertas kah, di tulis di tangan kah, atau di stick di baju kah dan beragam cara lainnya.
selain itu, banyak juga tullab dan tolibat yang pandai baca tulis kitab kuning, sehingga 5 soal ikhtibar, kacang bagi mereka, cukup meluangkan waktu 10 menit untuk menjawab, dan kumpulkan.
it's amazing right?? aku pengen kayak gini nich, meskipun belum bisa baca kitab, tapi setidaknya memahaminya dengan bahasa indonesia dengan melihat terjemah kitab dan menggunakan bahasa sendiri dalam mengarabkannya. gag mesti sama dengan redaksi kitab aslinya, tapi sama maksudnya.
doakan ya..moga ikhtibar berjalan dengan lancar lancar saja.
ikhtibar akan berlangsung lebih satu minggu, the next ikhtibar after mahad is campus. ikhtibar demi ikhtibar akan berdatangan secara bergantian, ikhtibar minalloh, minal ustadz, minal lecture, minal ustadzah dan minal minal lainnya....semoga sukses.
satu yang ingin saya sampaikan...kapal itu tidak akan pernah berlayar di daratan. so come on study hard.
tarjunnajata walam tasluk masalikuha
innassafinata lam tajri 'alal yabasi.







Tidak ada komentar:
Posting Komentar